Menikah vs Kuliah (part 2)
Tuesday, February 6, 2018
Oke guys, lanjut cerita Menikah vs Kuliah
Menikah vs Kuliah... Hmm...
Setelah gw diterima jadi mahasiswa MM, posisi gw masih bekerja dan tidak jadi resign. Waktu itu gw mikirnya masih sanggup kerja sambil kuliah. Toh gw kuliah cuma 3 kali dalam seminggu. Tapi guys, yang namanya jodoh itu kan tidak ada yang tahu yaa... Beberapa bulan setelah pengumuman dari kampus, ehh...gw ketemu sama cowok niihh. Sebetulnya doi itu satu kantor sama gw. Tapi yang namanya orang kantor, kami tidak banyak berinteraksi secara langsung. Paling-paling hanya ketemu dan itu cuma senyam-senyum aja. Tidak ada komunikasi intens yang terjadi diantara kami.
Namun, kali ini berbeda nih guys. Doi mencoba untuk membangun komunikasi intens dengan gw. Awalnya gw pikir cuma karena sebatas rekan kerja,
tanpa ada maksud ke arah yang lainnya. Tapi.. ternyata doi bermaksud lain. Doi pengen mengenal gw lebih dalam. Shock bangeet guyys. Kalau dikantor kami tidak pernah banyak komunikasi, eehh tiba-tiba dia mulai chat dan ngajak ketemuan.
Setelah kejadian ini dan itu lainnya (maaf guys tidak bisa dipublikasikan hahha) akhirnya gw mencoba untuk "mengenal" dia. Mikirnya waktu itu, gw dalam keadaan single dan doi juga single. Toh ini masih sebatas teman dan kalau ketemu bisa bahas seputar kerjaan. Jadilah kami mulai ketemu dan komunikasi dengan intens. Oke, singkat cerita akhirnya gw mau untuk menjadi partner dia. Jujur, ini orang termasuk yang tidak mudah putus asa hahaha. Selain itu, sama doi proses pdkt juga terbilang singkat. Kalau ditanya kenapa mau jadi partnernya, hmmm...gw juga bingung sih guys hahaha.
Awalnya gw juga ngerasa tepat ga sih gw pilih doi. Beneran ga sih doi ini sudah jadi pacar gw. Kok cepet amat pdkt-nya, dll. Beragam pertanyaan muncul dalam diri gw. Bukan cuma itu, keluarga dan teman-teman gw juga turut menanyakan. Karena bener-bener sama orang ini, gw tidak perlu banyak ngomong dan cerita. Orang-orang terdekat gw ngerasa kaget karena mereka mikirnya instan banget nih proses perkenalan gw. Tapi, gw ngerasa tidak punya alasan untuk menolaknya. Gw ngerasa dia oke dan tepat. Gw ngerasa tidak salah saat setuju untuk menjadi partnernya.
Mungkin ini namanya chemistry of love kali yaa.. Atau emang benar kata orang-orang, kalau cinta itu kadang tidak perlu ada alasan hahaha...
Nah, balik lagi hubungannya menikah vs kuliah ituu apa sih?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments
Halo, salam kenal!
Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)
Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.