Sudahkah untuk bersyukur?


Terkadang lupa rasanya untuk bersyukur. Semata-mata sudah merasa nyaman dan enak atas apa yang dialami. Padahal itu semua terjadi bukan sekedar cuma-cuma saja. Saat bisa mencoba hal yang awalnya ditakuti, kemudian merasa mampu, ahh... cuma bisa berkata "akhirnya".

Ya.. akhirnya..
Akhirnya mampu untuk melawan rasa takut.
Akhirnya mampu untuk melawan rasa malas.
Akhirnya bisa merasakan hal yang belum pernah dirasakan.
Akhirnya mengetahui bahwa gw sebetulnya mampu.

Namun, kata akhirnya saja bukanlah cukup. Melainkan itu awal untuk kata selanjutnya, yaitu terimakasih.
Terimakasih pada Tuhan atas kesempatan untuk mencoba hal baru.
Terimakasih pada Tuhan atas kesediaannya untuk menuntun dan membuatnya menjadi mudah.
Terimakasih pada orang yang sudah percaya bahwa diri ini mampu melakukannya.
Terimakasih pada diri sendiri karena sudah mau keluar dari zona nyaman.

Pertanyaan selanjutnya, sampai kapan ini berhasil?
Harapannya sih bisa terus berlanjut. Semata-mata untuk menunjukkan bahwa apa yang sudah di lakukan tidaklah sia-sia.

Namun, bisakah terus melawan hal-hal yang menganggu?
Jawabanya adalah semoga dan harus percaya.
Semoga semua sesuai dengan yang seharusnya.
Gw percaya bahwa gw mampu melakukannya.
Semoga waktu terus bersahabat.
Semoga gw tetap percaya pada apa yang terus mendukung.

Ya.. setidaknya tulisan ini menjadi bukti, bahwa diri ini mampu dan selamanya bisa demikian.

No comments

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.