Takut.. Penghalang Segala yang Indah




Minggu depan cukup jadi hari yang mendebarkan. Pertama kali memutuskan untuk pergi ngebolang bersama adik. Jujur, ini kali pertama kami pergi berdua tanpa orangtua. Bahkan, lokasi yang kami akan kunjungi adalah pertama kalinya sih adik pergi kesana. Sedangkan gw, sudah pernah kesana sekali itupun sama sih koko (suami). Jadi besok minggu depan akan berperan sebagai tour guide untuk adik. 

Adanya perubahan ini membuat gw sadar bahwa perlu untuk mengontrol dan percaya sama diri sendiri. Tentu segala ketakutan itu ada, pikiran bakal ribet dan nyasar juga dirasakan. Apalagi kami mau pergi ke negara tetangga dan bisa saja tidak berjalan sesuai rencana. Namun jika belum mencoba tentu tidak akan tahu hasil akhirnya. Satu yang pasti adalah rasa percaya orangtua dan koko terhadap gw dan adik. Hal itu membuktikan bahwa sebetulnya gw pun mampu dan adik gw juga mampu untuk berpergian tanpa mereka.

Seringkali pikiran buruk berkecamuk untuk melunturkan semangat dan usaha. Padahal, itu semua segelintir godaan yang bisa untuk dienyahkan. Tapi, terkadang bermain di pikiran tersebut lebih nyaman daripada realita yang dihadapi. Wajar jika merasa takut, apalagi kali pertama untuk melakukannya. Akan menjadi tidak wajar jika selalu melakukan hal tersebut.

Pernah satu kali sih koko bilang sama gw "bisakah kamu tidak mengucapkan kata takut dalam satu hari? Tiap hari kamu ngomong takut ini.. takut itu.. dan itu berulang kali."

Deg...

Gw pun merasa kaya orang lagi tidur terus disiram air seember agar bangun. Kuangeeett..

Setelah berusaha untuk mencerna kalimat dia, gw pun sadar "Iya juga sih.. Kayanya tiap hari selalu ada kata takut yang gw ucapkan." Tanpa sadar gw memberikan sugesti negatif ke diri sendiri. Padahal, tanpa disadari sebetulnya gw tuh mampu. Cuma tidak mau mengeluarkan kemampuan yang ada. Akhirnya berakhir begitu saja seperti yang sudah-sudah.

Maka dari itu, demi melawan rasa takut, gw pun memberanikan diri keluar dari zona nyaman nan indah ini. Toh ini kegiatan untuk senang-senang. Kenapa tidak gw coba lakukan? Kalaupun nanti disana nyasar ata salah, ya sudah itu bagian dari proses yang perlu dinikmati. Sekarang zaman sudah canggih, masalah jalur dan arah bisa diakses dengan menggunakan media apapun. Bisa untuk tanya ke orang lain. Masalah bahasa yang beda, ya di coba saja dikit-dikit. Mereka juga akan tahu bahwa kami ini turis.

Selengkapnya akan gw update perjalanan gw dan adik ya. Kami akan pergi dari 22-25 April 2019. Setelah itu gw baru bisa berbagi tentang pengalaman yang dialami. Hope the best for us

No comments

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.