Mewarnai - Penghilang Stres di Masa Pandemi







Mewarnai.. Mungkin terkesan seperti anak-anak melakukan hal ini. Jujur, mewarnai menjadi salah satu alternatif yang saya lakukan jika merasa bosan atas aktivitas sehari-hari. Istilah mewarnai juga menjadi salah satu bagian dari Art Therapy yang bisa digunakan untuk mengeluarkan emosi. Istilah Art Therapy sudah saya kenal sejak kuliah Psikologi. Bahkan dulu ada mata kuliah pilihan, yaitu Psikologi Seni. Namun, karena saya tidak melanjutkan untuk profesi psikolog, akhirnya tidak mempelajari lebih lanjut mengenai Art Therapy

Secara garis besar, Art Therapy menjadi salah satu terapi yang di gunakan melalui seni, meliputi mengambar, mewarnai, kerajinan tangan, dll. Semua tidak dibatasi dari sisi kreativitas dan kemampuan diri. Saya sendiri bukan orang yang termasuk memiliki jiwa seni. Artinya buka yang suka dan mampu mengambar, melakukan kerajinan tangan seperti menyulam, menari, dll. Namun, mewarnai masih bisa untuk saya lakukan. Tanpa perlu di lihat bagus atau tidaknya, rapih atau tidaknya, cocok atau tidaknya segala komposisi warna yang ada, kita hanya perlu untuk mewarnai. Ya, mewarnai. Tidak perlu memikirkan harus warna ini di bentuk itu, harus warna itu di bentuk ini, dsb. Semua spontan saja dan biarkan mengalir apa adanya.

Saya menemukan salah satu tulisan dari Kak Ewafebri yang membahas mengenai Art Therapy. Meskipun beliau bukan dari dunia psikologi, namun tulisannya di kemas dengan menarik dan ada unsur penjelasan dari sisi psikologi. Tulisan ini menggambarkan apa itu Art Therapy. Bahkan Kak Ewafebri menuliskan manfaat yang dirasakan ketika melakukan terapi tersebut. Oh ya.. gambar-gambar Kak Ewafebri bagus sekali loh. 

Saya tidak akan membahas mengenai teori dari Art Therapy. Namun, penjelasan singkat bisa di baca di tulisan Kak Ewafebri tersebut. Mewarnai menjadi salah satu alternatif yang saya lakukan ketika menghadapi kedukaan akibat kehilangan Baby E. Kebetulan memang sudah membeli buku mewarnai dalam waktu lama. Akhirnya membuka buku tersebut dan mulai mewarnai pelan-pelan. Karena saya termasuk orang yang mudah bosan, akhirnya satu gambar tidak saya selesaikan dan beralih ke gambar lain. Gambar bunga yang menjadi foto tulisan ini adalah gambar ke-2 yang saya warnai. Belum selesai juga, padahal sudah melewati seminggu sejak hari pertama mewarnainya.

Memang saya tidak kejar setoran. Tidak menentukan target harus selesai kapan. Saya melakukannya ketika saya ingin. Saya membiarkan diri ini yang mengaturnya tanpa paksaan. Ketika melihat progress yang cukup maju, membuat saya senang. Sudah mulai terisi warna-warna di gambar tersebut. Kali ini saya mencampur warna-warna dalam satu bentuk. Satu kelopak bunga bisa terisi tiga warna yang bergradasi. Iseng saja melakukannya, tapi menyenangkan. Bahkan ketika meraut pensil warna menjadi runcing, menjadi momen yang menyenangkan.

Mewarnai menjadi salah satu alternatif kegiatan yang saya lakukan juga di tengah pandemi. Merasa jenuh saat WFH, akhirnya saya mengambil waktu sejenak untuk mewarnai. Tentu, pekerjaan kantor sudah saya kerjakan terlebih dahulu. Saya tidak ingin mencapai apa-apa dari kegiatan ini. Sesederhana melihat warnanya saya sudah membuat senang. 

Lantas, hal apa yang kalian lakukan untuk mengatasi stres di masa pandemi ini? Yukk.. yukk.. bahas di kolom komentar ☺



Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Edit : Canva




13 comments

  1. saya lebih senang mewarnai ketimbang menggambar, itupun karena ajakan anak, hehe..

    Salam kenal kak Dev :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak. Salam kenal yaaa

      Nah bisa tuh mbak sekalian ajak main anak. Jadi bikin happy ibu dan anaknya hhhe

      Delete
  2. Kalau aku prefer menggambar kak, tapi itu dulu waktu tangannya masih lentur haha😆 Sekarang gak tau masih bisa menggambar atau nggak. Mewarnai juga sebetulnya kegiatan yg bener2 fun, cuma dari dulu aku suka sebel tiap bagian mewarnai karena gak bisa rapih dan anehnya malah ngerusak gambar huhu. Makanya kalau menggambar sesuatu pasti dibiarkan berupa sketsa aja, takut gagal ngewarnain lagi. Kayaknya ada teknis khusus ya kak kalau mau warnanya pas dan gak meleber kemana-mana kayak aku😅 Kalau untuk mengisi waktu selama pandemi sih paling nulis-nulis puisi sama nyanyi-nyanyi, lumayan buat ngilangin stress, kak.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh.. aku malah paling sulit kalau disuruh menggambar hhha. Aku pun mewarnai bukan yang pake teknik gimana gitu. Asal penuh warna saja juga sudah happy hhha. Karena basic nya emang tidak punya ilmu untuk mewarnai gitu.

      Yes.. yes.. suaramu baguusss bangeet. Karena aku bukan penggemar Podcast, jadi aku tunggu tulisanmu selanjutnya aja yaa. Ups jangan lupa selipkan juga rekaman suaramu yaa :)

      Delete
  3. Aku juga udah 3 tahunan ini suka mewarnai, sampe niat beli bukunya banyak dan pewarna yang bagus banget. Meskipun sederhana tapi mewarnai emang healing banget dan jadi kepuasan tersendiri kalo udah selesai. Tapi aku sama seperti Mba Devina, cepet bosen yang akhirnya lebih banyak gambar WIP daripada finish hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak. Wah.. benar-benar niat yaa mbak hhha. Kalau aku cukup pensil warna biasa saja. Betul mbak, jadi healing buat kita yaa. Walaupun sebentar mewarnai, tapi berasa bikin nyaman saja.

      Yeaah.. ada juga yang sama dengan diriku hhha. Rasanya penarasan pengen warnain bentuk lain yaa. Padahal satu bentuk saja belum selesai hhhee..

      Delete
  4. Hihi baru kemarin ini yaa kamu cerita tentang ini akhirnya dibahas lengkap juga di blog :D

    Sejujurnya menggambar maupun mewarnai bukan sesuatu yang aku suka. Tapi saat adult coloring book mulai populer, akhirnya aku mencoba untuk iseng-iseng aja mengisi waktu. Ternyata therapeutic juga ya. Aku sedikit menikmati saat mewarnai satu per satu bagian yang putih, kemudian mencoba untuk nggak lewat garis. Setelah selesai adem juga lihat hasil mewarnainya hihi

    Kalo aku sendiri, journaling masih menjadi pelepas stres yang ampuh. Selain itu bikin kopi juga sangat membantu aku untuk relaksasi. Kebetulan aku memang penggemar kopi, seneng aja bikin kopi non instan di mana harus benar-benar sabar menunggu kopi diseduh sampai keluar wanginya 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul... mulai banyak adult coloring book yang di jual niih. Jadi bikin penasaran untuk mencobanya hhhe..

      Kalau aku malah belum pernah mencoba untuk journaling ci. Proses awalnya bagaimana yaa?

      Wah iya, wangi kopi itu emang enak banget. Aku bukan pecinta kopi, tapi seneng kalau nyium aroma kopi. Bikin tenang gitu. Bahkan pewangi dari kopi itu bikin rileks yaa.. Ada kebahagiaan tersendiri ya ci melihat proses yang dilakukan sampai jadi kopi untuk diminum hhha...

      Delete
    2. Kalau aku journaling kayak nulis diari gitu, tapi sering juga cari tema/prompt menulis gitu di website. Tahun lalu nyobain Bullet Journaling juga seruuu. Cobain deh, siapa tau tertarik hihi

      Delete
  5. Kebetulan saya juga suka menggambar dan mewarna mbk, tapi belum pernah mencoba art therapy seperti yang dijelaskan di blognya mbk ewafebry. Karena saya kalau ngeggambar suka nyontek hi..hi...😁
    Tapi walaupun begitu saya juga merasakan kalau menggbar dan mewaena itu bisa bikin seneng.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa yang di jelaskan Kak Ewafebri itu betul-bentul lengkap banget. Bikin semakin penasaran untuk mencoba Art Therapy. Tapi Kakak juga uda coba menggambar dan mewarnai, sebetulnya sudah bagian dari Art Therapy sih hhhe.

      Iyaa. lama-lama jadi bikin seneng yaa. Melihat proses dan mencoba menyelesaikannya. Hhhaa.. nanti juga bisa menggambar sesuai ide sendiri tanpa harus nyontek lagi kak :p Semangaat!

      Delete
  6. Saya suka menggambar dan mewarnai dulu jaman SD 🙈 sekarang sudah nggak pernah melakukannya seingat saya, mba. Jadi ketika buku coloring hits di mana-mana, saya belum sampai tahap membelinya 😆 tapi menurut saya, kalau memang suka melakukannya, hal itu betul-betul bisa menjadi healing program untuk mba 😍

    Saya pribadi healing-nya lebih suka blogging nowadays atau Netflix-ing 😂 mungkin karena pengaruh Corona. Nah, kalau sebelum Corona, lebih sering visit cafe makan cake 🤭 atau paling keliling naik mobil, putar-putar (road trip lokal area) hehehe. Semisal biasanya pulang ke rumah lewat short track, berganti pilih long track agar bisa dengar musik lebih lama 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah... kak eno berjiwa seni yaaa hhha... Iya betul, asal dilakukan dengan benar tentu bisa jadi healing yang efektif.

      Menarik tuh kak, visit cafe untuk makan cake saja. Omaigat kakak kece amat bisa yaa pilih long track gitu. Jujur belum pernah ngerasain tapi sepertinya menyenangkan hhhe..

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.