Tilik - Paket Komplit Level Pedas




Hari ini melihat Twitter dan ramai membahas tentang "Bu Tejo dan Tilik." Saya baru hari ini mengetahui tentang keduanya. Entah memang baru ramai hari ini atau saya yang ketinggalan informasi. Tilik merupakan Film Pendek yang disutradari oleh Wahyu Agung Prasetyo dan ceritanya ditulis oleh Bagus Sumartono. Cerita mengenai kehidupan masyarakat dengan latar lokasi desa daerah Yogyakarta. Ide cerita sangat ringan dan di luar dugaan. Hanya seputar kumpulan ibu-ibu yang berada di dalam truk untuk menjenguk (Tilik) Ibu Lurah yang masuk Rumah Sakit. Ternyata Tilik adalah bahasa Jawa yang berarti Menjenguk. Apa yang ringan dari ide cerita Film ini? Kumpulan ibu-ibu tersebut malah bergosip dan membahas salah satu perempuan (bernama Dian) yang masih single. Menariknya adalah gosip tersebut dilempar oleh salah satu tokoh yang bernama Bu Tejo. Nah, tokoh inilah yang menjadi sentral dalam film ini.

Bu Tejo digambarkan sebagai seorang ibu yang membahas perilaku Dian dengan sangat dalam, namun terkesan bukan hal-hal positif. Bu Tejo bergosip mengenai Dian yang mungkin bisa terkesan fitnah. Bu Tejo seperti "kompor" yang di siram air panas, karena semua perkataannya bisa mempengaruhi ibu-ibu lain yang ada di dalam truk. Walaupun belum di ketahui apakah yang disampaikan memang fakta atau ada yang di lebih-lebihkan.

Ketika kalian menonton dan melihat sosok Bu Tejo, mungkin kalian akan merasa itu ada di masyarakat pada umumnya. Jujur saja, sebagai sesama perempuan tentu kita pernah bertemu orang seperti Bu Tejo. Bahkan mungkin kita pernah melakukan hal yang mirip dengan Bu Tejo. Film berdurasi 30menit-an yang bisa ditonton di Youtube ini, sungguh penuh dengan makna. Betapa penulis dan sutradara mencoba untuk "menghidupkan" tokoh Bu Tejo dengan sebegitu nyinyirnya. Bahkan saya yang menonton saja merasa sebal dengan tokoh Bu Tejo. Merasa kok ada ya ibu-ibu yang seperti itu.

Hanya 30menit-an tapi sungguh mengena bahkan endingnya sungguh di luar dugaan saya. Bahkan mungkin kalian akan merasa kenapa sudah tamat. Saya pun ketika nonton merasa "Loh kok sudah habis. Lantas bagaimana lanjutannya?" Film ini akan membuat kalian sebal dan telinga serasa "panas". Namun, kalian juga diajak untuk introspeksi diri dan mungkin berpikir, apakah saya demikian? Film ini bukan sekedar tontonan asal lewat, namun ini menjadi bukti bahwa hal tersebut masih ada dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan masih kita temui orang-orang seperti Bu Tejo yang sering nyinyir. Seolah-olah semua yang di katakan itu 100% benar. Ada juga orang yang berbicara dengan hiperbola, melebih-lebihkan sesuatu yang sebetulnya bukan apa-apa dan mungkin tidak terjadi. Bisa saja kita menjadi seperti Bu Tejo yang melakukan itu kepada orang terdekat. Semua mungkin saja terjadi dari di diri sendiri.

Saya harap kalian mau untuk menonton film ini. Silahkan tonton Film Tilik karena sangat worth it sekali. Oh ya, di film ini semua tokoh menggunakan bahasa Jawa untuk berdialog. Tenang saja, bagi yang tidak mengerti bahasa Jawa, terdapat subtitle bahasa Indonesia.


Cover: Canva, edit by me


8 comments

  1. Wah, iya ini film heboh banget di twitter. Semua orang hampir ngomongin si Bu Tejo. Belom tonton sih tapi udah banyak cuplikan-cuplikannya beredar di twitter dan kayaknya emang seru. Apalagi full bahasa jawa nih jadi julidnya makin kena!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru banget mbaaak... Sesuai sama kejadian sehari-hari hhhee. Betul dengan penggunaan bahasa Jawa jadi berasa real dan tidak di buat-buat.

      Delete
  2. saya dua kali nonton ini tapi pas akhir scene-nya ini bener-bener bikin bingung sendiri. Katanya jika orang2 yg nonton nggak begitu mudeng bisa jadi malah beneran mendukung omongannya bu tedjo. Ap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang endingnya agak di luar dugaan. Pas selesai nonton juga mikir "Lah kok begitu" tapi mungkin emang sengaja di bikin gantung endingnya. Nah antara iya atau tidak tuh mbak, bisa jadi mendukung atau sebetulnya ya ikut-ikutan saja hhhe..

      Delete
  3. Baruuu aja nonton film ini tadi siang. durasinya yg cukup singkat bikin film ini bisa digunakan sebagai pengisi waktu luang
    Pas awal-awal nonton, oalaah ini toh sing jenenge Bu Tejo wkwk logat Jawanya itulohhh yang bikin tambah tertarik sama film ini. Ditambah bagian akhirnya sangat di luar ekspektasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya durasinya tidak begitu panjang tapi langsung ngena pas nonton. Hhaha.. aku pun demikian mbak, akhirnya tahu juga yang mana Bu Tejo itu hhhe. Iyaa emang di luar dugaan banget endingnyaaa, penasaran lanjutannya sihh..

      Delete
  4. Disuruh temen nonton ini, dan aku ga nyesel liatnya :D. Film pendek, tp memorable banget cerita dan akting pemain, trutama memang Bu Tedjo :D.

    Walopun aku ketawa2 aja liat orang seperti by Tedjo di movie, tp jangan harap aku bisa santai kalo ketemu tipe begini di dunia nyata :D. Yg ada aku pasti menjauh Krn sbnrnya males peduli Ama segala macam gosip ga jelas begitu hahaha. Walooopun ternyata gosip tadi berubah jadi fakta tetep aja aku anggab itu hak Dian untuk berhubungan dengan siapapun termasuk mantan suami Bu lurah walopun dari segi usia lebih pantes jadi ayahnya :D. Yg penting bukan suami orang :D ..

    Gara2 film ini, film pendek lainnya dari rancasmaya malah jadi aku tonton 1-1 mba :D. Walopun yg terbaik ttp Tilik, tp film lainnya bagus2 jugaaa. Seneng deh kalo film Indonesia jadi semakin bagus gini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa.. film ini menyenangkan sekaliii.. Iyaa.. film pendeknya juga semakin bagus. Menyenangkan untuk nontonnya karena dalam durasi singkat tapi dapat kesan keren dan seru hhhe..

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.