Buku Antologi : Thoughts


Buku Antologi Thoughts


Tahun ini muncul hal baru dalam hidup saya. Pertama kali punya buku antologi yang berjudul Thoughts. Ini semua bisa terjadi berkat bantuan dan kerja kerasnya Mba Creameno. Mulai dari diadakan program Paid Guest Posts sampai akhirnya dibikin menjadi satu buku. Mungkin ada beberapa teman-teman yang sudah membaca informasi seputar buku tersebut. Iya... saya memang telat membahasnya 😂 Bahkan Mba Rizky menuliskan satu per satu judul serta memberikan BL untuk tiap penulisnya. Makasih Mba Rizky!

Terimakasih Mba Eno...

Rasanya itu kalimat yang akan saya ucapkan jika bertemu langsung dengan dirimu, Mba. Boleh peluk juga atau tidak yaa? Duh.. mulai halu sepertinya hhaa.. Terlepas bahwa saya baru mengenal Mba Eno, namun dari blognya saya dapat hal baru sekaligus pelajaran. Oh... tentunya juga relasi. Berkaitan dengan program Paid Guest Posts yang dilakukan oleh Mba Eno, saat itu saya sempat ragu untuk mengikutinya. Di satu sisi ingin mencoba, semata-mata untuk berbagi cerita saja. Jika menang bersyukur akan hal tersebut, jika belum menang ya tidak apa-apa juga. Bahkan, saya bersyukur Mba Eno dan tim yang memilih tulisan sungguh suportif. Sebab tulisan Mba Eka emang pantas untuk menang. Selamat Mba Eka!

Program Mba Eno ini membuat saya belajar untuk keluar dari zona nyaman. Belajar untuk berani mengapresiasi tulisan sendiri, terlepas merasa belum layak. Sebab, layak atau tidaknya suatu karya bukan berdasarkan pandangan subjektif saja. Bagi saya belum layak, mungkin mereka yang membacanya merasa itu bermanfaat. Siapa yang tahu bisa demikian, kan? Di awal saya mengirimkan tulisan Before I Die tidak memiliki dugaan bahwa akan berakhir menjadi satu buku. Ketika disampaikan bahwa akan di buku-kan, disitu langsung mikir apakah tulisan ini beneran layak? Memang Mba Eno memberikan kebebasan kepada kami, selaku penulis, untuk mengijinkan tulisannya di buku-kan atau tidak. Akhirnya, saya memberanikan diri untuk memberikan ijin agar tulisan Before I Die menjadi satu dari 23 tulisan yang ada.

Tulisan-tulisan yang masuk ternyata bener-bener bikin jleb. Ada rasa malu membaca tulisan sendiri, namun terlanjur sudah masuk di buku tersebut. Saat membaca tulisan teman-teman, saya ikut hanyut dalam konteks cerita yang ada. Bahkan ikut angguk-angguk kepala ketika merasa hal tersebut benar. Ikut merenung juga dan berpikir "kenapa kok gw tidak kepikiran begitu ya?" Buku ini membuat saya merefleksikan diri sendiri. Membuat saya merasa dapat dorongan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Membuat saya merasa tidak selamanya kondisi buruk saat ini akan terus demikian. Sebab layaknya pelagi yang terbit setelah hujan. Tulisan teman-teman membuat saya sadar bahwa kalian semua adalah orang yang kuat dan hebat. Kuat dan hebat dengan caranya masing-masing. Semua tulisan bagus-bagus dan penuh makna. 

Buku ini menjadi bukti bahwa saya ternyata bisa untuk keluar dari zona nyaman. Buku ini menjadi saksi perjalanan saya dalam menulis. Tidak pernah terbayangkan bahwa di umur 27 tahun ini bisa memiliki Buku Antologi sendiri. Ternyata menulis itu bukan hanya sekedar berbagi unek-unek dan pendapat. Saya mendapatkan relasi juga dari menulis. Saya mendapatkan apresiasi dan masukan dari menulis. Terimakasih buat teman-teman atas pertemanan virtualnya. Semoga pandemi ini segera berakhir dan suatu saat kita bisa bertemu langsung ya. Bukan sekedar bertemu di kolom komentar 😊 Semoga tulisan-tulisan saya juga bisa diambil hikmah yang bermanfaat buat kalian, bukan hanya sekedar curcol saya belaka 😂 Saya juga terbuka untuk mendapatkan kritik dan saran. Mohon kesediaannya bagi teman-teman untuk kasih tahu ke saya. It's okay saya tidak akan marah dan bersyukur jika ada yang mau untuk memberikan masukan. Sampai ketemu di cerita-cerita berikutnya yaa.. 😊



Cover: Canva



7 comments

  1. halo kak devina,
    keluar dari zona nyaman pasti kerasa gak enak awalnya, tapi sekali dipaksakan jadi bisa dan mungkin akan terbiasa, hehehe.
    btw, semua tulisan yang mendarat di buku Thought bagus semua kok. termasuk milik kak Devina. tulisan kakak BEFORE I DIE, justru ngingetin saya untuk melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan sebelum ajal menjemput yang ntah kapan datangnya. semacam refleksi diri juga untuk kembali menyapa diri sendiri. cinta diri sendiri dan lebih menghargai diri sendiri. terkadang demi menyenangkan hati orang lain, kita rela melakukan apapun hanya karena takut kehilangan.
    dan, memaafkan diri sendiri....saya rasa itu hal yang paling sulit. mengakui kalau diri salah dan katakan YA SAYA SALAH, ayo maafkan diri sendiri dan tersenyumlah. manusia tidak luput dari salah kan? termasuk diri sendiri.

    thanks for the thought kak devina.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba 🙋

      Iyaa tulisan di buku Thoughts bikin jadi merenung gitu yaa mba hhhee.. setuju sama mba, kalau memaafkan diri sendiri emang masih susah. Bahkan biasanya kita malah denial dan ujung-ujungnya ya tidak memaafkan diri sendiri.

      Iyaa memang kita pun ga luput dari salah. Perlu juga untuk memperbaiki diri agar lebih baik hhhe..

      Makasih jugaa mba atas ceritanya mba. Sungguh merasa mba wanita kuat dan hebat. Makasih sudah baca tulisan aku yaa mba 😊

      Delete
  2. Yaaaayyyyy senang banget kalau mba Devina suka bukunya hehehehe, saya setuju sama komentar mba Eka kalau tulisan mba Devina bagus dan sarat makna. Thanks ya mba sudah ijinkan tulisan mba dibukukan karena dengan begitu bisa dibaca oleh teman-teman lainnya 😍💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih yaa Mba Eno... bersyukur kalau emang tulisan tersebut bisa bermanfaat untuk orang lain. Jadi semakin semangat buat nulis deh 🤭

      Delete
  3. Aku udah baca tulisan Mba Devina di buku ini. Dan aku sukaaa dg tulisannya 😍😍 Terima kasih ya Mba, melalui tulisannya saya diingatkan untuk lbh sering menyapa diri sendiri dan bersyukur dg kondisi pribadi 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Thessa, makasih yaaa sudsh baca tulisanku. Tulisan mba juga kece banget dan jleb pas bacanya hhee..

      Semoga kita sama-sama untuk selalu ingat bersyukur yaa 😊

      Delete
  4. Salah satu tulisan favorit saya di buku ini, semua tulisan yang masuk memang benar-benar kece ya.
    Salut banget ama Eno yang berhasil mengumpulkan blogger-blogger yang memang piawai dalam menulis.

    Kadang saya sedikit mengkerut membaca tulisan teman-teman, apalah saya, tulisannya curcol terooosss hahaha

    ReplyDelete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.