Take Your Time

 

Take Your Time

Minggu ini beneran sibuk. Entah kenapa hari berlalu dengan cepat dan kerjaan tidak selesai-selesai. Niat mau nulis dari awal minggu, akhirnya baru bisa terrealisasi hari ini. Ada banyaknya kegiatan yang harus di selesaikan, membuat saya bingung sendiri. Beruntung saat ini sedang tidak punya hutang menonton film apapun. Jadi bisa fokus menyelesaikan pekerjaan kantor satu per satu. Melihat meja di kantor penuh map dan berkas-berkas, bikin sumpek dan ingin disingkirkan. Syukurlah, berkas tersebut perlahan mulai berkurang dan sisa beberapa hal yang harus diselesaikan lagi.

Weekend ini menjadi hari yang paling di nanti, karena saya bisa mengatakan "Finally" sambil melakukan kegiatan yang disukai. Mulai membuka laptop bukan untuk urusan pekerjaan, namun kembali menulis yang tertunda. Minggu ini membiarkan diri larut dalam kesibukkan dan fokus pada satu hal. Mengesampingkan kegiatan menyenangkan untuk sementara. Terkadang memang butuh untuk mengambil waktu buat diri sendiri. Makanya suka mendengar kalimat "Take Your Time" sebagai tanda bahwa waktu tersebut bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin.

"Take Your Time" kali ini saya gunakan untuk menulis, blogwalking, membaca novel, bahkan ingin maskeran menggunakan sheet mask. Rasanya ingin males-malesan yang berfaedah. Berfaedah maksudnya adalah tetap melakukan hal yang bermanfaat untuk diri sendiri, seperti kegiatan yang akan saya lakukan. Ketika kita sudah sibuk melakukan suatu hal, terkadang lupa untuk memberikan waktu pada diri sendiri. Padahal dalam seminggu, ada dua hari yang bisa di gunakan untuk libur/istirahat. Semata-mata untuk mencharge kembali energi yang sudah terkuras. Mungkin memang telat, tapi saya baru menyadari bahwa memberikan sesuatu untuk diri sendiri merupakan hal penting. Terkadang weekend pun bisa disibukkan dengan kegiatan yang tetap menguras energi. Padahal, sebentar menyisihkan waktu untuk diri sendiri, bukanlah persoalan besar. 

Kata "sibuk" seringkali kita ucapkan atau dengar. Walaupun punya batas dan makna yang berbeda. Saat saya sedang main handphone dan Koko minta bantuan, terkadang saya bisa mengatakan sedang sibuk. Padahal cuma melihat layar handphone saja. Atau saat Koko lagi serius nonton film dan saya minta diambilkan barang dekatnya, dia bisa mengatakan sedang sibuk. Contoh sederhana ini bisa kita lakukan atau temui dalam sehari-hari. Konteks di kantor, ketika ada kerjaan mendesak dan butuh diselesaikan segera, sehingga tidak bisa makan siang. Bisa saja itu definisi sibuk yang sesungguhnya. Sama halnya dengan kondisi saya beberapa hari kebelakang. Mungkin bagi sebagain orang, itu bukanlah sibuk. Melainkan time management saya yang sedang berantakan. Namun, bagi saya itu merupakan bentuk sibuk. 

Sibuk atau tidak sibuk menjadikan tolak ukur prioritas seseorang. Jika dikatakan sibuk, tentu setiap orang punya kegiatan yang berbeda. Biasanya untuk mudahnya mengatakan bahwa sedang sibuk. Akhirnya melupakan kondisi sebenarnya yang mungkin saja ada waktu luang pada hari tersebut. Terkadang melihat orang lain yang benar-benar sibuk karena aktivitas padat, membuat kita serasa ingin seperti dirinya. Dulu semasa kuliah, melihat senior yang mengikuti kegiatan mahasiswa ini dan itu, membuat saya tertantang ingin seperti dia. Akhirnya mengambil beberapa kegiatan mahasiswa hingga tiap hari bisa pulang malam. Konsekuensinya badan jadi mudah capek dan belum mengerjakan tugas atau belajar untuk kuis. Selain itu, biasanya kena omel Si Mama karena tiap hari pulang malem.

Ada hal-hal yang perlu dijadikan prioritas agar bisa mengurangi "sibuk" dalam sehari-hari. Seperti lima hari kemari, saya memprioritaskan untuk fokus mengerjakan pekerjaan kantor. Ketika sore hari, bisa istirahat sejenak sambil mengistirahatkan mata dari melihat laptop. Akhirnya, ambil waktu hari ini untuk kembali melakukan aktivitas seputar blog. Bagi saya, ini merupakan kompromi yang tepat untuk diri sendiri. Sebab, saya memang sedang ingin memberikan istirahat pada mata agar tidak selalu melihat layar. Beberapa minggu lalu, mata kanan tiba-tiba berair dan perih. Sepertinya karena terlalu lama melihat layar laptop dan handphone. Alhasil setelah beberapa kali ditetesin obat mata, perlahan membaik. Selain tubuh, mata juga perlu untuk istirahat agar tidak berefek buruk nantinya. 

Menurut kalian, apa definisi sibuk sesungguhnya? Jika sedang sibuk, bagaimana untuk menyelesaikannya? Yuk.. saling berbagi, siapa tahu bermanfaat untuk yang lain 😁


Cover: Canva

Devina Genesia


12 comments

  1. Kalo aku nganggur kak jadi ya setiap hari weekend hehe
    Tapi emang penting banget untuk bisa membagi waktu istirahat agar tubuh gak aktif terus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa istirahat emang penting, biar tubuh juga tetap fit yaa 😁

      Delete
  2. Aku paling jelek dalam manajemen waktu juga dalam termasuk waktu-waktu untuk fokus bekerja atau sekedar bermain sosial media dan hiburan lainnya.
    Sehari kerja bisa cuma sedikit yang kuhasilkan, di sela-sela itu semua selalu jeda-jeda yg sebetulnya ga penting dan bikin kerjaan makin lama dibereskan.
    susahnya juga karena bekerjanya online banget, ga bisa engga, tapi justru disitulah godaannya, pas sumpek, pasti pengalihannya dengerin lagi lah, liat trailer film di youtube atau sekedar nonton videonya youtuber kesukaan, hehe..
    Seharian kerja itu kuanggap sangat sibuk karena tetap bekerja dengan diselipi browsing hal lain yg bikin ga fokus, aktifitasnya terlihat intens, mata ga lepas dari layar laptop dan tangan ga berhenti ngetik, tap kalo dari tingkat produktifitas kerjanya, yaa sebetulnya ga banyak.


    PR banget sih biar bisa beneran fokus dan komit kalo lagi kerja ya kerja, kalo istirahat ya di jam-jam yang udah ditentukan aja.

    btw, first time blogwalking here!

    Hai Devinaaa...
    Terima kasih untuk tulisannya yg bagusss, knp baru sekarang visiting blog ini yaaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kak Ady (#eh bener ga sih panggilannya begitu 😂) makasih sudah mampir kesini hhhe. Btw aku kok ga bisa liat Blog Kakak yaa?


      Emang kalau lagi online godaan untuk browsing hal lainnya itu besar banget. Bisa2 waktu lebih habis buat browsing daripada kerjain kerjaan.

      Biasanya aku kasih waktu gitu kak. Misalnya 1 jam berusaha fokus banget untuk kerjain kerjaan. Trus kasih jeda 15menitan buat istirahat, ya bisa browsing ato merem-merem aja sejenak.

      Awal2 sih susah, godaan buat buka link itu besar. Lama2 jadi kebiasaan Kak. Emang biasanya mulai yg awal itu suka susah. Semangat Kak! 😁

      Delete
  3. Aku juga masih berusaha untuk manajemen waktu lebih baik, Ci 😣.
    Sering aku merasa ingin melakukan lebih banyak hal, tapi waktu dalam sehari kok rasanya kurang banget.
    Sekarang aku lagi proses adaptasi, mencari-cari mana yang tepat untukku. Masih belum nemu yang tepat untuk pembagian waktu antara membaca dan mengurus blog 😣 #JadiCurhat

    Anyway, menurutku sibuk itu = banyak kegiatan sih 🤣. Sesimpel itu 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaaa, aku pun suka begitu. Rasanya kok 24 jam itu cepet amat yaa. Padahal mungkin emang time managementnya lagi kurang tepat.

      Semangaat yaa Lia, semoga menemukan cara yang tepat untuk melakukan segala sesuatunya agar waktu dimanfaatkan dengan maksimal 😁

      Delete
  4. Ku melipir deh kalau ngomongin sibuk.
    Mau bilang sibuk, kek orang yang gimana-gimana aja.
    Mau bilang santai, dari mananye? hahahaha

    Sejujurnya, kerja dari rumah itu yang paling susah manajemen waktunya, karena godaan lebih banyak, nggak ada kewajiban kayak ngantor kudu jam 8 misalnya, nah di rumah, biar kata udah kita terapkan pegang hape kudu jam segini, ujung-ujungnya ya tetep kegoda pegang hape lama, bermula dari jawab klien misalnya, upload ini itu, dan berakhir dengan stalking hahaha.

    Ujung-ujungnya semua manajemen waktu hancur, dan tetiba saya merasa sangat sibuk wakakakakak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setujuu Mba, sejak WFH dan kerja dari rumah, terkadang malah jadi ga efektif. Browsingnya bisa lebih lama daripada kerjanya hhha.. Aku pun pernah buat jadwal juga agar tetap efektif. Nyatanya bisa kasih toleransi pada diri sendiri yang berujung rencana bubar dan gagal total. Ujung-ujungnya sibuk sendiri dan bingung kenapa waktu berasa kurang hhaa.

      Delete
  5. Kalau menurutku, sibuk itu ketika melakukan hal-hal yang bermanfaat, kalau enggak lebih ke buang-buang waktu hehe

    Kadang ada hal-hal yang sebenarnya bisa ditunda atau dijeda sejenak, tapi kita nggak mau atau malas akhirnya terucap kata sibuk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju sama Mba Zakia, kadang kita ambil kata sibuk padahal sebetulnya sedang menunda mengerjakan sesuatu...

      Delete
  6. ini yang aku bingung sendiri, kalau aku, menurut aku sendiri lumayan sibuk, tapi pas di kantor, ehh dibilang sok sibuk. Wew hahahaha
    nanti giliran aku "ghibah" dibilang ga ada kerjaan, repot dah hahaha
    biasanya definisi sibuk yang aku alami adalah ketika hectic dikantor aja, diluar jam kantor, alias setelah pulang kerja, sibuknya mungkin kalau ada janji bareng sohib. dan merasa waktu kumpul sama temen temen kayak kurang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhha.. jadi serba salah yaa Mba..

      Iyaa.. terkadang karena uda punya kegiatan masing-masing jadi waktu berkumpul berkurang. Cuma tetap perlu disisihkan waktunya biar bisa ketemu satu sama lain hhee..

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.