5 Tips Survey Unit Apartment @Jakarta

5 Tips Survey Unit Apartment @Jakarta


Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi bagaimana saya dan suami memilih apartment sebagai tempat tinggal kami. Saya akan membahas beberapa hal yang kami lakukan terkait survey bertemu agent/marketing hingga lokasi yang menjadi incaran. Sebetulnya apartment saat ini pernah kami tempati namun masih dalam masa sewa. Setelah mencoba sewa dan tinggal selama 1,5 tahun, akhirnya kami memutuskan untuk membeli satu unit di tempat ini. Hanya saja berbeda tower dan lantai antara unit yang saya sewa dan beli. 

1. Marketing officer (developer) dan situs online jual beli apartment

Saat pertama kali kami memutuskan untuk tinggal tetap di apartment, akhirnya mencoba untuk searching harga dari marketing officer dan situs jual beli apartment. Ternyata harga dari marketing officer (developer) cenderung masih tinggi, sebab masih mengikuti harga pasar. Jelas itu di luar budget kami, akhirnya kami mencari dari situs jual beli apartment. Ternyata ada unit yang di jual masih masuk budget kami. Kebetulan owner lama memang sedang membutuhkan biaya, sehingga menjual di bawah harga pasaran. Kondisi unit setelah kami survey juga masih bagus karena memang bukan menjadi tempat tinggal. Sebetulnya unit yang akhirnya kami beli ini menjadi tempat ke-4 atau ke-5 yang kami lihat. Bukan sekedar melihat kondisi unit, namun kami juga memperhatikan view dari area kamar dan balkon. 

2. View

Kenapa view menjadi penting untuk kami? Sebab tempat ini akan kami tinggali untuk jangka waktu lumayan lama, sampai nantinya kami mampu membeli rumah. Jadi, apartment ini kami pikirkan sekali hingga masalah view. Soalnya jika view-nya tidak membuat nyaman, tentu akan bikin kami menjadi tidak betah. Saya juga berusaha untuk mencari unit yang menghadap ke arah timur. Selain agar mendapat sinar matahari pagi, biasanya yang menghadap timur tentu tidak akan terlalu kena panas siang hari. Unit kami ini agak menghadap timur, namun tidak benar ke timur. Sebab posisi tower di apartment kami seperti melingkar. Jadi unit kami ini menghadap ke timur jika dari area balkon. Sedangkan dari area kamar mengarah ke selatan. View ini juga perlu di perhatikan karena nanti berhubungan dengan kondisi sekitar area apartment. Jika area apartment dekat dengan jalan raya, maka bisa saja suara bising terdengar hingga unit. Biasanya view juga mempengaruhi harga yang ditawarkan. View yang menghadap ke taman dan kolam renang, biasanya agak lebih mahal dibandingkan menghadap ke jalan raya. Bahkan tinggi lantai unit juga bisa mempengaruhi. Unit yang berada di lantai awal hingga belasan dan unit yang berada di lantai puluhan harganya bisa berbeda juga. Tapi tergantung kebijakan masing-masing apartment. Setelah melihat view dan harga yang di tawarkan, bisa mulai untuk perbandingan harga. Pengalaman kemarin, kami melihat yang menjual melalui situs jual beli online, harga yang di tawarkan lebih rendah dari pasaran (developer), mungkin owner sedang membutuhkan uang. Jadi, akan dijual dengan cepat. Namun perlu di perhatikan, karena harganya lebih murah maka bisa saja mereka meminta untuk bayar cash

3. Full Furnished atau Kosongan

Saat memutuskan untuk membeli atau menyewa unit apartment, pastinya diperhatikan adalah kondisi full furnished atau kosongan (tanpa ada furnised apapun). Konteks saat ini ada membeli unit, sebab itulah yang kami lakukan. Apartment kami ini menawarkan semi furnished langsung dari pihak developer. Semi furnished yang di maksud adalah kitchen set beserta kompor listrik, AC, lemari baju, dan water heater. Jadi semua unit yang di jual oleh pihak developer sudah dalam kondisi memiliki barang-barang tersebut. Saya membeli dalam kondisi semi furnished tersebut. Memang owner yang lama tidak melakukan dekorasi apapun pada unitnya. Karena unit di beli untuk investasi. Jadi hanya ada beberapa barang yang di taruh karena dibutuhkan ketika menginap. Saat proses deal, kami meminta semua barang owner lama di ambil kembali. Jadi unit dalam keadaan seperti baru pertama kali serah terima dari pihak developer. Barang-barang semi furnished yang memang bawaan dari developer saja yang ditinggalkan. Mengapa harus memperhatikan kondisi furnished atau tidak? Karena akan menentukan harga yang di tawarkan. Jika kondisi sudah full furnished, seperti ada dekorasi interior dari owner, baik itu wallpaper, adanya alat elektronik seperti kulkas dan TV, maupun sofa, maka harga yang di tawarkan akan berbeda jika unit tersebut tidak ada furnished apapun. Jika sudah full furnished maka perlu di perhatikan apakah desai yang ada sudah sesuai dengan selera kita atau tidak. Biasanya menjadi cocok-cocokan perkara desain dari unit tersebut. 

4. Cek kondisi unit dengan detail

Kami memutuskan untuk membeli yang tidak ada desain apapun, sebab memang mau desain sendiri. Setelah memutuskan unit yang akan di beli, tahap selanjutnya adalah melihat kondisi lebih mendetail. Maksudnya adalah memastikan bahwa tidak ada rembesan air yang membekas di tembok, keran berfungsi dengan baik, saklar dan stop kontak berfungsi, intercom juga berfungsi, jendela bisa di buka dengan lacar dan tidak tersendat, semua pintu bisa di kunci dengan baik, dll. Semua diperhatikan hingga sedetail mungkin. Jika ada yang perlu diperbaiki, langsung lapor ke agent agar bisa di jadwalkan dengan teknisi atau tukang dari apartment. Kemarin kami cek ternyata intercom tidak berfungsi. Maka langsung minta agent untuk tindak lanjuti. Sehingga saat akan benar-benar menempati sudah dalam kondisi bagus dan rapih. Pastikan untuk sisi-sisi yang rawan terkena rembesan air harus segera di perbaiki. Agar nantinya tidak timbul masalah ada air merembes dan menimbulkan bercak di dinding.

5. Prosedur Renovasi dan Keluar Masuk Barang

Kemudian tanyakan bagaimana prosedur untuk renovasi dan masuk barang. Kebetulan karena kami sudah tinggal di apartmetn ini (hanya beda tower) jadi sudah tahu proses keluar masuk barang. Namun, unit lama yang kami tempati itu karena masih sewa, jadi tidak melakukan proses renovasi apapun. Karena kami memang sewa di unit yang sudah full furnished. Jadi ketika membeli unit sendiri dan akan menjalani proses renovasi, tentu butuh tahu bagaimana prosedur yang harus di lakukan. Tentunya ketika akan melakukan renovasi perlu di ketahui apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan. Di apartment saya ini tidak boleh mengebor atau memantek apapun di dinding balkon. Jadi jika ingin pasang jemuran baju yang di bor di dinding, itu dilarang oleh pihak management. Pemasangan furniture yang menimbulkan kebisingan juga perlu di laporkan ke pihak gedung. Bahkan harus memberikan deposit, sebab untuk berjaga-jaga jika saat melakukan pengeboran akan berimbas ke unit lainnya. Pastikan juga mencari tukang yang benar-benar mengerti seluk beluk yang dikerjakan. Apalagi jika akan mengebor atau memantek di dinding. Kalau di apartment semua perlu di perhatikan hingga saluran air dan listrik. Salah ngebor atau mantek bisa berimbas fatal. Tiap unit biasanya ada satu area di bagian plafond yang bisa di buka. Umumnya digunakan oleh tukang untuk melihat area unit dari sisi atas. Sebab bisa kelihatan jalur listrik atau ada tiang penyangga, dll. Sehingga saat proses renovasi perlu memperhatikan jalur-jalur atau area tersebut. Karena kemarin proses renovasi berlangsung masih di masa pandemi, perlu di perhatikan juga syarat yang harus di penuhi oleh tukang yang bekerja. Saat saya renovasi masih belum ada syarat membawa sertifikat vaksin. Waktu itu hanya cek suhu, memperhatikan penggunaan masker, jumlah tukang tidak boleh banyak, dan proses kerja tidak boleh lebih dari jam lima sore. Security pun dalam satu hari bisa cek beberapa kali, memastikan bahwa tukang yang bekerja sesuai prosedur yang ada. Tentunya apartment lain bisa berbeda kebijakannya. Perlu untuk dipastikan dengan detail kebijakan yang ada agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. 

Ini semua proses yang saya alami ketika akan membeli satu unit apartment di Jakarta sebagai tempat tinggal kami. Semua memang butuh waktu dan perlu di pikirkan dengan baik. Sebab menentukan tempat tinggal tidaklah mudah dan perlu untuk pelan-pelan mencarinya. Ini hanyalah pengalaman pribadi saya dan tentunya akan berbeda tergantung dari masing-masing apartment. Semoga apa yang saya sampaikan bisa membantu teman-teman ketika ingin mencari unit apartment yaaa ☺


Devina Genesia


8 comments

  1. bener bener kudu dipikirkan baik baik ya, gimana nanti kalau misalkan bocor atau boleh enggaknya nggantungin pigura
    baidewei boleh ga sih mbak maku-maku tembok gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebetulnya yg penting jangan bocor sih. Kalau bocor kan ngerembes ke tembok gitu nanti jadi berbekas temboknya. Jadi emang musti di pastiin area yg deket air jangan sampai ada yang bolong.

      Boleh mba, aku juga maku tembok buat pasang jam gitu. Cuma kalau sewa pastiin aja dari owner nya mengijinkan utk maku2 tembok gitu atau tidak.

      Delete
  2. Aku skrng udah tinggal di Jabodatek mbak.. Tiap hari kalo berangkat dan pulang kerja selalu lihat apartemen berjejer di jalan. Dan... mungkin saja nanti bakalan tinggal di sana (tergantung kondisi keuangan, hehe)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga Mas Dodo bisa menemukan tempat tinggal sesuai kebutuhannya mas hhhee..

      Delete
  3. Iya sih view penting juga kalo buatku. Walopun agak susah nemuin view yg Bener2 cantik, Kalopun ada udh pasti hrg ga main2 :D.

    Apartemenku di salemba, juga sama aturannya , ga bisa sembarang ngebor dll. Untungnya selama ini dapet penyewa yg udah lama tinggal di sana, dan baik. Mungkin Krn dia juga dokter, jadinya kondisi apartmen slalu dijaga banget Ama dia. Tapi aku pengen sbnrnya kalo suatu saat si dokter ini ga nyewa lagi, aku dan kluarga bisa pindah ke situ. Walo ga yakin suami mau, Krn dia LBH suka rumah Napak hahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget mbaa, harganya bisa jauh lebih mahal di banding unit lain. Cuma tentu akan happy kalau bisa tinggal di unit dengan view yang cakep hhhe..

      Syukurlah mba kalau dapat penyewa yang ngerti dan ikutin aturan. Jadinya unit juga aman dan ga rusak. Mungkin mba lebih ke staycation aja di apartemen sendiri hhha.. Memang rumah napak lebih enak, suatu saat pun aku ada rencana demikian utk pindah ke rumah napak. Untuk saat ini bersyukur tinggal di apartemen hhhee..

      Delete
  4. Seandainya aku tinggal di jakarta, aku pasti pilih di apartemen juga, soalnya harga rumah di sana gak ketahan.

    tapi karena gak biasa dan parnoan, sampe sekarang aku gak berani mikirin tinggal di apartemen dalam waktu lama. soalnya takut gempa bumi :'''') kalo di lantai atas bakal berasa kayak apa itu goyangnyaa.... kalau mba dev jadinya ambil di lantai berapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mba harga rumah disinii duhhh nano nano ngeliat angkanya 🤣 so far selama tinggal di apartment sih aman mba. Semoga selalu begitu, amin. Aku di lantai 27, tapi ga murni lantai 27. Karena ada beberapa nomor lantai yang di skip kaya angka 4, 13, 14, gitu2.

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.