Hidup Penuh Kejutan

 


Salahkah jika saya termasuk sebagai pribadi yang introvert dan tidak berinisiatif? Pertanyaan ini cukup menganggu dan menuntut untuk saya temukan jawaban. Akhir-akhir ini memang sempat tidak menulis, selain karena kegiatan kerja juga semangat seperti menghilang. Setelah bulan lalu harus kembali mengalami kehilangan, bikin saya tidak bersemangat melakukan aktivitas. Lantas hari ini tertarik untuk menulis sekaligus menjadi refleksi. Saya dalam fase merasa terlalu menutup diri dan tidak berinisiatif dalam hal apapun. Sampai kemarin malam teman menanyakan bagaimana kabar saya saat ini. Pertanyaan singkat cuma bikin saya ngerasa "iya ya gimana kabar gw saat ini?" Saya sendiri pun bingung menjawabnya. Hanya mengatakan sehat dan baik-baik saja membuat saya menutup percakapan tersebut. Saya merasa sedang menutup diri dari sekitar, termasuk keluarga dan saudara. Serasa ingin hidup menyendiri dan pergi sendiri untuk proses mengenal diri sendiri.

Menjelang akhir usia 20an saya mempertanyakan apa saja yang sudah saya lakukan dan rasakan di usia selama ini? Rasanya masih begini-begini saja tanpa melakukan perubahan berarti dalam hidup. Saya merasa belum cukup aktif dan inisiatif untuk melakukan perubahan dalam diri. Semua serasa masih wacana dan menuntut untuk dilakukan. Sampai bingung mau mulai darimana hhee.. Menjadi introvert membuat saya seperti memeluk diri sendiri dan bersembunyi dari orang-orang yang hanya sekedar pamer dan menunjukkan eksistensinya. Saya seperti berlindung dalam diri sendiri. Berusaha untuk tidak terjangkau oleh orang lain.

Lantas ketika ada yang mengatakan bahwa saya tidak inisiatif, disitu saya tersinggung. Saya merasa kesal dan marah ketika ada yang mengkritik, walaupun baginya itu sekedar candaan semata. Saya merasa apa yang diucapkan itu benar adanya. Namun diri ini tidak tergerak untuk merubahnya. Saya masih sama saja dengan yang dulu, tanpa inisiatif. Saya merasa orang-orang yang bersemangat, penuh inistiatif, mampu berbaur dengan orang lain, itu menjadi tolak ukur yang sulit dijangkau. Namun satu sisi saya meyakinkan diri, bahwa apa yang di tampilkan belum tentu serta merta sesuai dengan gambaran diri orang tersebut. Bisa saja itu bagian dari pekerjaannya. Bisa saja itu kebiasaannya yang timbul dari lingkungan sekitarnya. Semua bisa terjadi dan mungkin menjadi alasannya.

Apa saat ini saya tenang? Jelas tidak. Saya merasa rendah diri hhhee. Disaat saya merasa ada kesempatan untuk mengembangkan diri, saya merasa takut gagal. Saya merasa diri ini sudah tidak mampu untuk mempelajari hal baru. Padahal selalu ada kesempatan tersebut. Nyatanya saya merasa tidak berani untuk ambil kesempatan tersebut. Saya selalu bersembunyi dalam bayang-bayang introvert dan tanpa inisiatif. Saat saya menulis ini, ada telfon masuk dari rekan kantor. Beliau mengatakan bahwa saya akan didaftarkan untuk ikut sertifikasi dasar mengenai bidang saya bekerja. Padahal saya sudah dua kali mengikuti sertifikasi tersebut dan selalu gagal saat ujuan. Di satu sisi saya merasa bahwa Tuhan memberikan kesempatan lagi untuk saya berkembang melalui kabar dari telfon barusan. Disisi lain saya merasa teruji jika tidak lulus, maka kembali harus mengecewakan rekan dan kantor yang sudah percaya kepada saya. Selalu, hidup itu penuh kejutan.





9 comments

  1. aku pernah juga mengalami kejadian ketika dibilang nggak inisiatif. Sebenernya saat itu bukan nggak berinisiatif, tapi aku memang seringnya menyimpan sendiri ide atau gagasan yang aku punya, soalnya kayak serba salah. Kalau aku sampaikan dibilang ide jelek atau ga masuk, kalau ga ngomong dikira pasif. Repot
    awalnya memang kayak "sakit", tapi lama lama biarin aja dan berusaha juga buat lebih "berani"

    semangat mba devina

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa perlu untuk lebih berani nihhh, karena kadang masih takut aja gitu untuk cobaa berani.

      Semangaat jugaa Mba Ainunnn

      Delete
  2. Halo Kak, salam kenal 😊

    Makasihh yaa atas supportnyaaa kaaak.

    ReplyDelete
  3. Devinaaaa, aku seneng ada update dari blognya .. aku sering cek loh 😁..

    Hmmmm... Sedikit banyak aku bisa relate sih, secara aku juga tipe yg lebih suka menyendiri, kalopun ketemu orang, pengennya Ama yg udah kenal baik dan satu frekuensi aja 😅. Makanya kalo di tempat keramaian, aku pusiiiiiing Dev. Berasa pengen kabur.

    Dulu pas masih kerja, kan tiap tahun selalu ada acara party se-jakarta. Biasa diadain di hotel bintang 5, lengkap Ama dress code yg aneh2 segala deh. Tau dong, tipe kayak kita disuruh ke pesta begitu, pake baju seunik mungkin, duuuuh maleeees. Aku pernah ga ikutan, pale alasan, langsung dicap ga asyik. Trus pernah maksa untuk ikut, tapi memang ga bisa menikmati. Hufft....


    Tapi lama2 aku belajar untuk cuek sih Dev. Yang penting aku ga ganggu orang lain, ya udah, jangan ganggu atau paksa aku juga 😅.

    Dibilang ga asyik, bodo amatlah.. yg penting orang2 terdekat kita, tetep bisa bikin kita nyaman 😁..

    Semangaaaat ya dev 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Relate bangeeet masalah pesta begituuu. Aku pun kadang juga suka ga nyaman di tempat ramai, emang berasa kaya ga sefrekuensi ajaaa.

      Iyaa sihh yg penting kita nya nyaman sama diri sendiri duluu..
      Makasihh mbaaa 😁

      Delete
  4. Wahh Ka Devina adalah aku hha, sepertinya apa yang dijelaskan diatas seperti diriku saat itu atau bahkan bisa saja sampai saat ini. Tapi kadang diri rasanya capek juga dengan hal-hal seperti itu, tapi ada hal yang harus diperjuangan dan membuat diri untuk 'terpaksa' untuk bergerak biar bisa menghasilkan. Jika tidak melakukan hal itu mungkin ada sesuatu yang berhenti dan akan berkekurangan dikemudian hari.

    Jadi mungkin karena 'hal itu' yang membuatku bisa terus bergerak walaupun sebenarnya berat dan lelah banget dengan semuanya hhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju sama poin untuk bergerak biar bisa menghasilkan. Kadang memang butuh terpaksa untuk melakukannya meskipun tidak sukaa yaa Kak hhhee.. Memang selalu ada hal yang perlu dilakukan.

      Delete
  5. Karena kita cuma manusia Dev... :-D Manusia itu penuh dengan berbagai rasa di hatinya, termasuk di antaranya ada rasa takut.

    Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena semua itu bukti kamu masih manusia normal, punya "rasa".

    Aku sih percaya Devina yang sekarang akan bisa menghadapi, keberhasilan ataupun kegagalan dalam hidupnya dengan bijak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mas memang kita ini punya berbagai rasa. Terkadang punya khawatir berlebihan malah tidak baik hhee.. Amin, semoga demikian mas bisa melalui hal-hal dalam hidup ini dengan bijak 😊

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.