Europe Trip (Part 5 - Jerman)

 


Negara ke-4 yang kami kunjungi setelah Belanda adalah Jerman. Di Jerman, kami mengunjungi kota Cologne, Frankfurt, dan Munich. Semuanya hanya sebentar untuk didatangi dan tidak begitu banyak tempat-tempat yang bisa kami eksplor. Jerman menjadi negara yang cukup sebentar untuk di eksplor karena memang sebagai transit sebelum ke Austria. Di kota Cologne, kami mengunjungi gereja Catedral yang menjadi ikon kota. Gereja ini berada di pusat kota dengan bangunan bergaya gotik dan memiliki menara kembar. Besar dan megah bangunannya, interiornya pun cantiiiik. Kita pun bisa masuk ke dalam gereja dan berdoa disana. 


Dari foto bisa terlihat bahwa cuacanya cukup panas, tapi sesungguhnya udara saat itu sangat dingin dan cukup berangin. Di Jerman inilah kami akhirnya makan nasi untuk pertama kali sejak tiba di Eropa. Kami menemukan resto chinese food yang berada di sebrang gereja. Ketemu sayur dan nasi entah mengapa merasa mulai kangen masakan Indonesia 🤣 Sebelumnya kami makan roti, bacon, telur, sosis, keju, dll. Kali ini bisa makan nasi dan sayur. Rata-rata di tiap negara ada penduduknya yang memang berasal dari berbagai daerah. Saat di Paris, kami menemukan pegawai toko yang merupakan orang Indonesia. Dia sedang kuliah disana dan kerja part time di toko tersebut. Sehingga bisa komunikasi dengan kami menggunakan bahasa Indonesia. Di resto chinese food ini kami menemukan staf yang berasal dari Chinese.

Selain beradaptasi dengan cuaca dan makanan, saat ke Eropa ini saya cukup bingung perihal air mineral. Saat kita menyebutkan ingin air mineral, mereka akan memberikan kita air sparkling. Jadi meskipun tidak ada rasa tapi tetap bersoda. Harga air mineral disana juga cukup mahal di bandingkan dengan soda. Rata-rata tiap resto menyediakan soda dibandingkan air mineral. Berlaku juga di hotel, air mineral yang ada rata-rata bersoda. Jika kita ingin benar-benar air mineral, maka menyebutkan still water. Itu adalah air mineral biasa yang kita minum sehari-hari. Mau di hotel ataupun resto, kita perlu menyebutkan still water jika ingin minum. Sebetulnya air keran di tiap hotel juga bisa di minum, seperti dari wastafel. Cuma karena saya tidak biasa untuk meminumnya, jadi kami tetap membeli dalam bentuk botol kemasan 😂

Dari Cologne, kami ke daerah Frankfurt. Ini juga hanya mengunjungi seperti alun-alunnya gitu dan berfoto disana. Tidak mengunjungi daerah lainnya karena keterbatasan waktu. Di Jerman ini waktunya cukup terbatas dan semua jadi serba cepat untuk dilakukan.



Sama seperti di Paris, rata-rata toko di Jerman juga tutup jam 5 sore. Padahal matahari masih terlihat terang, sedangkan hari semakin sore. Karena banyaknya toko-toko yang mulai tutup, setelah jam 5 sore bisa dikatakan kami tidak ada yang dilakukan. Paling hanya berjalan keliling disekitar sambil nunggu hari mulai gelap. Hari itu kami eksplor dua kota dan keesokan harinya mengunjungi Munich sebelum ke Austria.

Di Munich, kami mengunjungi semacam alun-alun kotanya. Nah, disini ada kejadian yang hampir tidak mengenakan. Karena alun-alunnya cukup ramai jadi bisa dibilang saat jalan pun padat orang lalu lalang. Posisi saya agak ke depan dari si Koko saat berjalan. Ada orang di sebelah kiri belakang yang berusaha untuk menjangkau tas saya. Posisi tas ada di depan dan saya pegang. Cuma karena si Koko melihat gerak gerik orang tersebut, akhirnya dia menarik saya menjauh. Orang itu pun tidak jadi mengambil tas saya. Bisa dibilang kejadian sungguh cepat dan tak terduga. Memang sudah diperingatkan sama tour leader, dimanapun kita perlu waspada. Hampir saja saya menjadi korbannya, bersyukur masih dilindungi dan tidak mengalami hal tersebut. Selain kejadian yang tidak enak tersebut, semuanya berlangsung dengan aman. Kami mengunjungi BMW Museum yang ternyata cukup besar. 


Saya merasa masih mau untuk keliling di Jerman. Karena kunjungan kami kesana sangat sebentar dan tidak banyak tempat yang di kunjungi. Dari Jerman, kami melanjutkan perjalanan panjang menuju Salzburg, Austria. Kurang lebih delapan jam perjalanan darat yang kami tempuh kemarin. Jalan tol disana bisa dibilang cukup lancar, bahkan pengendara motor bisa masuk tol. Pengedara motor disana sangat jarang, bahkan di jalan biasa pun juga jarangan ditemui. Dari empat negara yang sudah kami datangi, penduduknya menggunakan transportasi umum, sepeda, bahkan scooter. Di negara-negara tersebut, kami lebih sering menemukan scooter yang terparkir di sepanjang jalan. Karena memang ada aplikasi untuk mereka pinjam dan mengembalikan scooter tersebut. 

Di Austria kami menghabiskan waktu paling lama dari sepanjang trip ini. Tiga hari kami berada di Austria dan mengunjungi salah satu daerah yang menjadi inspirasi kerajaan di film Frozen. Memang daerah itu sangaaaat cantiiiik. Ditunggu cerita selengkapnya yaa 😉








2 comments

  1. 3 kota ini aku malah belum DTG in pas ke Jerman. Cuma Berlin doang 🤣. Jadi penasaran Ama kota lainnya. Sebenernya yg pengen aku visit itu Bonn Dev, soalnya suamiku besar di sana, pas mertua jadi diplomat. Pengen liat bgt jadinya

    Serem juga copet2 di sana yaa. Cepet bener. Memang hrs hati2 sih. .

    Aku juga ga biasa minum LGS dr keran 🤣.pas di US ttp aja beli minum botolan. Air keran cuma kami pake pas mau seduh pop mie hahahaha. Itu juga Krn kami panasin lagi di water heater 😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Malah aku pengen ke Berlin mbaa 🤣 Tapi trip kemarin ga kesana. Bonn aku belum tahu, malah baru denger dari mba nihh hhha..

      Iyaa disana ngeri jugaa kalo ada orang-orang mendekat. Kan kaya gimana gitu minum air langsung dari kerannya. Walaupun memang bersih tapi karena ga biasa jadi kaya ga bisa keminum hhha.

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.