Semua Karena "Queen of Tears"

Sebagai penikmat drama Korea (drakor) era pandemi, bisa dibilang saya menonton drakor yang masih baru-baru. Salah satunya adalah Queen of Tears yang baru selesai kemarin (tanggal 28 April). Jelas karena masih baru, membuat saya punya semangat untuk mencurahkannya dalam bentuk tulisan. Ini salah satu drama yang saya ikutin dan tunggu di setiap minggu. Cerita tiap minggu yang disuguhkan sungguh menarik dan membuat diri ini ikutan nangis, marah, ketawa, dsb. Semua emosi campur aduk dalam tiap episode yang di tonton.

Bermula dari permasalahan rumah tangga menjadi besar dan berefek pada urusan pekerjaan. Dikemas dengan menarik dan memunculkan cerita-cerita baru yang tak terduga. Berakhir dengan ending yang indah sekaliii.. Senang banget kemarin malam menyelesaikan drama ini dengan hati yang ringan. Indah bangeeet ending-nya rasanya sayang berakhir tapi merasa ini semua sudah cukup. Cerita yang diberikan sudah cukup berakhir demikian, sebab jika di tambahkan akan menjadi lebih luas dan mungin terkesan semakin dipaksakan. 

Saya turut  merasakan bagaimana kehilangan, kedukaan, dan rasa menyalahkan diri sendiri seperti yang dialami oleh Hong Hae In. Sebagai wanita yang kehilangan anak karena lahir prematur dan blighted ovum, tentu mengalami yang dirasakan oleh Hong Hae In. Merasa itu semua kesalahan diri sendiri dan ada dugaan bahwa suami juga turut menyalahkan. Bersyukur saya sama koko melalui itu dengan komunikasi sehingga tidak menimbulkan jarak jauh antara kami berdua. Berawal dari tidak komunikasinya Baek Hyun Woo dan Hong Hae In terhadap perasaan dan pikiran mereka selama mengalami dukacita, menimbulkan awal mula permasalahan dalam drama ini.

Drama yang penuh masalah dan air mata tapi sukses membuat saya terdiam setelah menonton endingnya. Menyadari bahwa permasalahan rumah tangga bisa muncul karena kurangnya komunikasi. Permasalahan antara orangtua dan anak juga bisa muncul karena kurangnya komunikasi. Bahkan permasalahan antara saudara juga bisa karena komunikasi. Nyatanya penulis drama ini bisa mengemas semua cerita yang kompleks antara para tokoh dengan menarik. Alur yang maju mundur dan plot twist yang tak terduga bikin cerita semakin seru untuk ditunggu serta ditonton. 

Baru merasakan nonton drama yang berakhir dengan indah dan hangat. Bahkan diceritakan secara singkat apa yang terjadi di masa mereka sudah tua. Padahal semua itu sudah muncul di episode-episode sebelumnya, namun tak terduga itu menjadi acuan untuk ending dari drama ini. Tidak terduga dan ketika sudah selesai menonton merasa "ya ampun ini kan udah dikasih tahu di episode kemarin." atau "waah ga keduga banget kalo ternyata begini." Entah kenapa saya merasa ini akan menjadi drama yang bikin susah move on. Benar-benar bikin hati hangat

Saya tidak akan membahas secara luas tentang drama ini. Bagi yang belum nonton, kalian perlu nonton. Karena ini drama sangattt baguuss dan indaahh bangeeet. Ceritanya,  akting para aktornya, dan lagu OST-nya semua benar-benar paket komplit sekali. Mungkin episode awal akan merasa ini terlalu menyedikan tapi itu menjadi awal dari semua rangkaian cerita indah yang dikemas hingga akhir. Akan menjadi salah satu drama yang akan teringat dengan ending yang hangat. Duh bahaya, sepertinya saya akan susah move on dari drama ini. 

Walaupun sebatas drama, tapi definisi cinta sejati itu ternyata benar adanya dan bisa untuk diyakini. Semua cerita indah yang mungkin orang akan mengatakan "kebanyakan nonton drakor lo", nyatanya itu bisa untuk dibayangkan dan mungkin dialami oleh orang lain dalam alur yang berbeda. Dari drakor saya mendapatkan kesan bahwa kekeluargaan dan juga pertemanan menjadi mungkin untuk dialami dalam berbagai cara. 

Drama ini akan selalu indah untuk dikenang apalagi setelah mendengarkan salah satu lagu yang dinyanyiin oleh Kim Soo Hyun ini.