Adaptation

 

Adaptation


Salah satu hal yang terjadi ketika keluar dari zona nyaman adalah suka menonton drama Korea. Entah mulai merasakan candunya atau mendapatkan pelajaran dari kisah yang di berikan. Sebetulnya saya bukan penggemar nonton drama atau film, lebih menyukai untuk membaca buku. Walaupun saya pernah mengatakan bahwa drakor itu berbahaya, namun ada pelajaran menarik yang di dapatkan. Beberapa drama Korea yang saya tonton, sukses membuat mata berkaca-kaca atau sampai nangis bombay 😭 Jika cerita yang dikisahkan mengenai persahabatan dan keluarga, maka saya perlu untuk menyiapkan tisu. Saya mau berbagi tiga drakor yang membuat saya menangis bombay dan menghabiskan berlembar tisu.

Crash Landing On You 

Ceritanya menggambarkan sosok bucin garis keras. Kapten Ri entah kenapa terlihat sebegitu bucinnya dengan Yoon Se Ri. Namun, terselip kisah persahabatan dan keluarga yang mendalam. Sosok empat anggota tim dari Kapten Ri selain memberikan aura bahagia, tersimpan solidaritas yang mendalam. Bukan sekedar mereka patuh pada perintah atasan, namun ada sisi lain yang ditunjukkan. Betapa mereka menghormati Kapten Ri dan mau untuk ikut menanggung risiko atas perbuataan bahaya, yaitu ketangkap saat di Seoul. Awalnya mereka berempat bertugas untuk membawa Kapten Ri kembali ke Korea Utara. Akhirnya mereka menjalankan rencana semata-mata untuk melindungi Yoon Se Ri.

Kisah persahabatan dan solidaritas ini sukses membuat saya klepek-klepek. Entah kenapa selalu merasa persahabatan antar cowok-cowok itu keren. Mereka terkadang lebih mengandalkan otot di banding otak, namun perasaan juga digunakan. Betapa mereka bisa "memasang badan" untuk membela orang lain. Saya menganggap mereka berempat bukan sekedar "anak buah" Kapten Ri, tetapi sudah seperti sahabat. Ketika terjadi sesuatu yang tidak nyaman, tentu sahabat akan bertindak untuk membantu.

Saat Yoon Se Ri koma berhari-hari, selain Kapten Ri yang menunggu dengan sabar, terlihat Ibu Yoon Se Ri juga ada di sana. Kisah keluarga kaya raya biasanya di ceritakan terdapat masalah antara orangtua dan anak. Namun, saat Ibu Yoon Se Ri meminta maaf karena sudah meninggalkan Yoon Se Ri kecil di pantai dan masa lalu mereka, sukses membuat saya menangis. Duhh... kisah tentang keluarga itu kenapa perih layaknya ngupas bawang merah, sih. Seolah-olah itu kisah nyata dan saya menjadi salah satu tokohnya. Kalau begitu sudah pasti nangisnya beneran, bukan sekedar akting.

Hospital Playlist

Wah.. kalau ini sukses bikin speechless sekaligus iri kepada Song Hwa karena punya empat sahabat pria yang luar biasa naujubila perhatiannyaaa.. Saat Song Hwa sakit dan perlu pemeriksaan lebih lanjut, betapa mereka berempat memberikan perhatian yang luar biasa bikin geleng-geleng kepala. Duh... terpesona sama mereka 😍 Apalagi masing-masing saling membantu satu sama lain. Misalnya saat Ibu Seok Hyung sakit, mereka berlima gantian menjaganya. Saat ayah Seok Hyung sakit dan butuh operasi, Jun Wan langsung siaga datang dan melakukan tindakan. Selain karena itu tugas mereka sebagai dokter, namun ada sisi solidaritas atas nama persahabatan. Bahwa orangtua sahabat mereka sudah selayaknya menjadi "orangtua" mereka sendiri. 

Momen menyedihkan terjadi ketika ada pasien bayi yang meninggal. Jung Won yang pada dasarnya suka anak-anak, tentu tidak bisa membendung perasaan kehilangan. Bahkan saat pasien Jun Wan meninggal, dirinya dan Jae Hak datang ke rumah duka. Aduh... ambyar lah itu. Bikin nangis sampai berlembar-lembar tisu. Duh.. seperti flashback beberapa bulan lalu berada dalam ruangan NICU dan mendengar dokter menyatakan Alm Baby E meninggal dan jam kejadiannya. Namun, kisah keluarga pasien yang diceritakan dalam drama ini, memberikan saya wawasan baru. Betapa tiap keluarga punya caranya sendiri untuk menghadapi diagnosa dari dokter. Tentu yang namanya sakit tidak di harapkan oleh siapapun. Lantas butuh dukungan dari masing-masing anggota keluarga agar pasien tetap semangat dan merasa optimis. Saya tidak sabar menunggu Season 2 yang akan tayang tahun 2021!

Start Up

Walaupun masih on-going, sungguh ku terpotek-potek melihat tiap adegan di drama ini. Duh.. entah kenapa sejak nonton drama Korea, saya menjadi alay bin ajaib. Sampai Si Koko geleng-geleng saking saya bisa heboh teriak-teriak selama nonton. Sebab ini kali pertama bagi dirinya melihat saya sebegitu antusias menonton hingga heboh. Biasanya kalem-kalem aja. Namun, semenjak mengenal drama Korea, saya lupa bagaimana definisi menonton dengan kalem hhha.

Episode 13 yang baru tayang kemarin malam bikin saya teriak-teriak. Saya baru menonton siang ini dan memberikan inspirasi dalam membuat tulisan ini. Betapa persahabatan dan solidaritas sangat kuat tercermin antara trio San. Mereka membantu Dal Mi ketika perusahaannya diretas oleh orang jahat. Dugaan saya orang tersebut berada di dekat Dal Mi nih. Namun siapakah pelakunya? Apakah duo kembar yang menjadi tim pengembang? Atau ayah tiri In Jae? Ya.. kita lihat saya kelanjutnya yaa..

Trio San langsung membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di perusahaan Dal Mi. Kembali terlihat persahabatan kental antara ketiganya. Saat memutuskan harus stay di Korea atau kembali ke Amerika, mereka juga mengambil suara terbanyak. Dibalik drama percintaan yang lama-lama ruwet abis, persahabatan mereka bertiga sungguh bikin salut. Saya ampai tidak bisa berkata-kata menggambarkan mereka kompak luar biasa.

Terlepas ada persahabatan begitu solid, sosok nenek Dal Mi bikin nangis bombay. Apalagi ketika dia sukarela membantu Ji Pyeong. Aduh.. aduh.. saya sedih luar biasa melihat semua kebaikan Halmoni. Kemudian saat ia di diagnosa mengalami penurunan penglihatan, buyar semua deh. Sedih luar biasa. Ternyata bukan sekedar drama saja yang di tawarkan, namun kisah keluarganya juga sangat dalam.

***

Entah kenapa dulu teman-teman mengatakan saya tidak punya hati ketika menonton. Saat film tersebut sedih dan membuat teman-teman saya menangis, diri ini tetap diam dan tidak mengeluarkan air mata setetes pun. Ada rasa sedih, namun tidak mendorong untuk sampai tahap menangis. Tapi, jika di berikan film seputar persahabatan, solidaritas, dan keluarga, saya perlu menyiapkan tisu yang banyak. Dijamin membuat mata berkaca-kaca dan bisa menangis bombay. Efek menggunakan eyelash membuat saya tidak bisa menangis dengan puas. Maksudnya ketika menangis, takut bulu mata rontok. Jadi menangis pun alakadarnya sebagai salah satu bagian dari mengeluarkan emosi. 

Ternyata dari film dan kisah yang di tawarkan oleh penulis skenario, membuat saya terbawa suasana. Pantesan saja ada orang yang bisa sampai sebal luar biasa sama pemainnya, khususnya pemain antagonis. Padahal mereka hanya melakukan akting sesuai skenario. Begini ya rasanya bisa terbawa suasana dalam suatu cerita. Saya seperti terus kemakan omongan sendiri, namun ini merupakan perubahan sebagai bentuk keluar dari zona nyaman. Terkadang jika di sebut "kemakan omongan sendiri" lebih memberikan kesan sugesti negatif, ketimbang mengalami perubahan dengan mencoba hal baru. Rasanya perubahan karena mencoba hal baru memberikan sugesti positif dalam diri.

Tulisan ini bikin bingung saat akan diberikan judul. Hari ini saya menulis dengan mengalir dan lupa bahwa perlu menentukan judul. Mulai dari ingin memberikan judul seperti "Memalukan!Menangis karena Drakor", lalu "Persahabatan, Solidaritas, Keluarga" hingga akhirnya terpikirkan kata "Adaptation." Ya.. ini merupakan proses adaptasi saya yang mulai mencoba keluar dari zona nyaman. Mungkin, judul dan isi tulisan tidak sesuai. Saya mencoba untuk mengaitkan bahwa semua ini terjadi dan dalam tahap adaptasi saat melaluinya.

Lantas, apa yang membuat kalian bisa menangis saat menonton film? atau Bagaimana proses adaptasi kalian terhadap sesuatu?


Cover: Canva


Devina Genesia


14 comments

  1. kalo sampai nangis Bombay mungkin mba nya nonton sambil ngiris bawang merah kali wkwkwk

    yap tak semua film korea bad sih, malah ada juga yang keren menang oscar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa nihh kak, sambil ngiris bawang makanya makin banyak air mata 😂

      Iyaa betul ada jg yang okee kok.

      Delete
  2. Aku juga suka banget, geng 4 orang tentara Korut di Crash Landing On You Mba. Mereka kocak dan setia kawan banget. Tapi drama ini jujur gak bikin aku nangis sama sekali hahaha
    Justru drama yang bikin aku nangis di tahun 2020 ini tuh Hi, Bye Mama! Mba udah tonton belum? Kalo belum aku saranin banget Mba! Ini bikin aku nangis di tiap episode nya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Merekaa lucu yaa 😁 duuh kok aku malah melow nonton beberapa adegannya 😂

      Blom nonton, tapi denger2 sihh bikin nangis 😂

      Delete
  3. Saya sebetulnya paling menghindari tontonan yang membuat saya bersedih apalagi sampai menangis mba 🤣 Sebab side effect-nya kadang membuat kepala saya sakit hahahaahhaha KZL.

    Tapi saya akui drama soal persahabatan dan keluarga memang selalu menarik, bahkan kadang jauh lebih menarik dari sekedar drama cinta-cinta biasa hihihihi 🤣 Eniho, tiga drama di atas kebetulan saya tonton semua, dan komen ini pun saya tulis setelah on-going ep 14 Start Up 🤪

    Bicara soal adaptasi, namanya hidup kita akan selalu diminta untuk adapt ya mba. Jadi selama masih ke arah baik, ya nggak apa-apa 😍 Karena adapt memang diperlukan, kalau kita nggak mau jadi orang yang ketinggalan dan nggak berkembang. Begitu katanyah hahahaha 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa emang, kepala sakit mata bengkak. Nyebelin juga sih jadinya. Abis nonton kok malah penampilan jadi amburadul 😂

      Setuju mbaa, menarik bangeet karena bisa di lihat dari berbagai pribadi. Kadang bisa kompleks, kadang sederhana kaya solidaritas yg ditunjukkan aja itu uda menarik.

      Bener banget Mba, kita perlu menyesuaikan apalagi jaman makin canggih kaan 😁

      Delete
  4. mbakkkk ku baru nonton start up episode 2 hahahaha
    yampun episode 1 aja nangis
    dan dulu banyak yang bilang si hospital ini bagus, tapi belum aku tonton
    nah apalagi crash landing on you :D, padahal lokasi syutingnya di eropa sana udah terkenal banget ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nontoon mbaa, ituuu seruuu kok. Ada ilmu2 seputar rintis usaha, walaupun tetep ada drama tentang cinta2an.

      Beneer, ituu kereeen karena di Swiss itu emang terkenal pemandangannyaaa yg baguus. Duh demen deeh liat yang ijo2 😍

      Delete
  5. Halo kak Dev..

    Aku sih kurang sukak ya sama film-film sedih. Mending horor, tau action, hehe.. Jujur, aku bukan orang yang mudah beradaptasi, nggak bisa secepat kilat deket sama orang. Karena memang karakterku yang pendiem kali yak, hihi..

    Tapi intinya, aku tuh suka berteman, dan aslinya bisa gila juga, haha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba..

      Kebalikannya, aku malah ga suka horor ato action, Mba 🙈

      Aku pun ga cepet juga dalam beradaptasi. Nah kalo yang ini kita sama, kalo uda deket sama orang aslinya aku jugaa baweeel bangeet. Tapi kalo belom kenal pasti dianggap pendiam 😂

      Delete
  6. Sinema asia memang jagonya buat nangis ketimbang Hollywood. No debat.

    Kalau suka film Thailand, mungkin bisa coba One Day. Film yang bikin feeling empty. Kalau belum pernah nonton film Thailand, mungkin ini akan jadi bentuk adaptasi kak Devina lagi untuk nyoba film-film Thailand.

    Ohya, masalah kemakan omongan sendiri itu. Saya sempat baca meski tidak respon. Maksud saya begini kak Devina, tidak masalah kalo kita kemakan omongan sendiri atau bahkan menjilat ludah sendiri. Kalo kata Adriano Qalbi,"memangnya kita mau ngejilat ludah siapa?"

    Poinnya adalah, setiap orang pasti berubah. Tidak stagnan. Dan perubahan itu biasanya dipicu oleh hal baik untuk menjadi hal baik. Kalau demikian, jangan disesali karena berpikir menjadi orang yang menjilat ludah sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pernah nonton film Thailand, judulnya friendzone kalo ga salah 😂 logat nya lucu juga saat ngomong. Jadi bikin ketawa 🤣

      Setuju mas. Perubahan itu lah yg kadang terkesan jadi menjilat ludah sendiri. Padahal ada perubahan juga ga selamanya buruk 😁

      Makasih mas atas insight nyaa 😁

      Delete
  7. wooh serial Start Up nampaknya memang tengah trending-trendingnya yaaa. Hampir semua kalangan membicarakan serial ini, sepertinya, alur ceritanya benar-benar menariq yaa mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa Mas. Seruuu karna ada pembahasan juga dalam buat bisnis. Jadi sambil nonton dan belajar deh 😁

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.