Europe Trip (Part 9 - Mt. Titlis & Milan)

 


Liburan hampir usai dan ini menjadi tulisan terakhir perjalanan di Eropa. Jika sebelumnya kami berada di Zurich, masih di negara Swiss, kami pergi ke Mt. Titlis. Disini kami bisa bermain salju dengan menggunakan cable car untuk sampai puncaknya. Suhu sudah pasti minus dan super duper dingin. Baju sudah berlapis saja masih terasa dingin. Ini kali pertama saya memegang dan bermain salju. Ternyataa saat dipegang itu bikin tangan beku padahal sudah pakai sarung tangan. Memang saya anaknya kurang cocok di musim dingin bersalju begini. Tapi ini jadi pengalaman pertama yang menyenangkan. Kali pertama memegang salju dan di negara Swiss pulaa..


Sejauh memandang semua putihhhh tapi menyenangkaaan. Walaupun dingin dan sebentar-sebentar masuk ke ruangan untuk menghangatkan diri, tapi pengalaman ini serruu sekali. Masih ingin menikmati momen main salju di negara lainnyaaa 🤣 Disini juga Ice Grotto (seperti goa es) cuma mau foto agak sulit karena kurang cahaya. Berjalan di atas es juga sangat licin, mungkin karena sepatunya kurang mendukung. Jadi kami berjalan pelan-pelan agar tidak jatuh. Oiya cable car disini supeer panjang dan tinggi, memang Swiss terkenal dengan fasilitas cable carnya yang mumpuni. Mt. Titlis menjadi tujuan terakhir di Swiss sebelum kami berangkat ke Italia, tepatnya ke Milan.

Swiss berada di luar Uni Eropa sehingga saat masuk perbatasan negara dan keluar dari sana, passport kami di periksa. Jadi di perbatasan, bus akan berhenti dan petugas masuk ke dalam bus untuk mengecek passport kami satu per satu. Kalau untuk negara-negara lainnya tidak seperti ini karena masih dalam Uni Eropa. Bagi yang berbelanja di Swiss juga harus segera mengurus tax refund di tempat yang ada, karena ketika masuk negara Uni Eropa, proses tersebut tidak bisa di lakukan. Begitu pula sebaliknya, jika keluar dari negara Uni Eropa dan menuju Swiss (misalnya mau pulang ke Indonesia dari Swiss), maka harus urus tax refund dulu. Karena pengalaman teman, ia pulang melalui Swiss tapi belanja di Paris. Nah, tax refundnya tidak bisa di proses di bandara Swiss. 

Karena tujuan selanjutnya adalah Milan, jadi jika berbelanja di negara lainnya (seperti Paris, Belanda, dll) itu bisa urus tax refund di bandara Milan. Waktu itu saya ada belanja di Paris dan berhasil mengurus tax refund di bandara Milan. Negara terakhir yang kami kunjungi sebelum balik ke Indonesia adalah Italia. Tepatnya kami ke Milan. Entah mengapa hari itu sepertinya kami tidak berjodoh dengan kota Milan. Karena perjalanan dari Swiss ke Milan makan waktu cukup lama. Biasanya tidak seperti itu, tapi saat itu ada perbaikan jalan di tol yang membuat semua kendaraan berhenti total. Kami pun sampai Milan cukup malam, sehingga banyak toko dan resto sudah tutup. Namun kami bisa mengunjungi Gereja Duomo. Beruntung bisa melewati Galleria Vittoria Emmanuelle, pusat perbelanjaan di Milan yang terkenal dengan gaya arsitekturnya yang kereeen. Bangunan tersebut sangat mengaaah.


Berharap suatu saat bisa kembali lagi kesana karena di Milan ini benar-benar tidak bisa kemana-mana. Hari sudah malam, dikarenkan jam kerja disana cukup ketat, maka biasanya mereka tidak akan lembur terlalu lama. Untungnya berhasil mencoba gelato disana. Italia terkenal akan gelatonya, jadi mumpung di Milan makan wajib mencoba gelato yang ada disana. Saya mencoba gelato Venchi. Walaupun sudah ada cabangnya di Jakarta, rasanya ada yang kurang jika tidak coba langsung di negara asalnya. Waktu itu beli rasa pistachio (karena favorit saya) dan satu lagi lupa karena itu pilihan Koko 🤣🙏


Akhirnya liburan 13 hari 10 malam di Eropa sudah selesai. Bisa di bilang sampai hari terakhir di bandara sebelum pulang pun masih ada aja dramanya. Kami nyaris ketinggalan pesawat di Milan, karena asik keliling lihat barang di Duty Free. Pas ke Imigrasinya ternyata ngantri cukup lama. Akhirnya dari tempat imigrasi kami lari sampai tempat untuk boarding pesawat 🤣 Emang liburan kali ini dari urusan visa sampai mau pulang ada saja cerita bikin kagetnyaa. Kalo sampai ketinggalan di saat mau pulang gini sihh langsung nangis di bandara dehhh. 

Hal yang ditemukan di Milan dan berbeda dengan negara-negara lainnya adalah kondisi kota yang cukup padat khususnya mengenai kendaraan. Di Milan, kendaraan seperti mobil bisa parkir di trotoar. Berbeda dengan negara-negara sebelumnya yang kami datangi. Jadi biasanya di trotoar cukup kosong, kali ini menemukan kondisi mobil yang terparkir. Selain itu di toilet umum bandara dan toilet di kamar Hotel, ada satu tali panjang yang berfungsi untuk keadaan darurat. Jadi ketika menarik tali tersebut, maka alarm akan berbunyi menandakan bahwa ada keadaan darurat dan butuh pertolongan. Jadi jika menemukan tali di toilet dan bukan kondisi darurat, jangan ditarik yaa. Karena nanti akan dianggap mengalami kondisi darurat.

Balik ke Indonesia menempuh belasan jam. Dari Milan, transit lagi di Doha sebelum lanjut ke Indonesia. Karena saat pulang kami berangkatnya sore dan tiba di Jakarta keesokan harinya pada siang hari, jadi perjalanan terasa lumayan lama. Saat pulang lumayan bosan di pesawat selama belasan jam tersebut. Tapi tetap menikmati setiap momen yang ada dan bersyukur liburan berjalan lancar dan tidak ada kondisi buruk yang terjadi. Walaupun sempat ada drama-dramanya namun semua bisa terlaksana.

Tahun depan enaknya liburan kemana yaa?🤭 




2 comments

  1. Italia ini juga JD bucket listku yg kalo bisa kesana aku ga mau cuma numpang lewat. tp mau deep eksplor. Apalagi kulinernya yg terkenal enak2 pas baca novel yg ttg italia 😍🤤😄.

    Sayang juga kalo sampe ga bisa lihat banyak ya dev. Memang harusnya perlu santai dan banyak cuti sih kalo eropa ini supaya puas 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebetulnya aku berharap bisa eksplor Milan itu lebih lama. Apa daya karena emang waktunya ga memungkinkan jadi kaya serasa numpang lewat doanx mbaaa. Kulinernya pun mikir bisa cobain pizza atau pasta nya gituu, tapi karena semua uda pada tutup jadi ga bisa. Kesampean sih cobain resto yg di bandara, tapi kan serasa kurang yaa. Karena suasanya beda dengan yg di cafe2 nya hhhe..

      Iyaa plus minusnya ikut tur gini, jadi ada bagian yg kaya kurang puas. Mungkin next nya cuti lama dan pergi sendiri hhaa..

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.